Bacaan: 2 Samuel 15:1-13
Bacaan Setahun: Imamat 26-27
Nats: Lalu datanglah seseorang mengabarkan kepada Daud, katanya: "Hati orang Israel telah condong kepada Absalom." (2 Samuel 15:13)
Absalom mencuri hati orang Israel! Bagaimana Absalom memikat
bangsa Israel untuk memihak kepadanya? Ia memberikan perlakuan khusus
pada rakyat yang mengadukan kasus padanya. Perlakuan yang berbeda dari
perlakuan raja yang dianggap tidak adil. Ini membuka kesempatan bagi
Absalom untuk menghimpun massa dan kemudian berupaya merebut kekuasaan
dari tangan Daud.
Kelicikan Absalom tidak berhenti di situ. Ia juga berusaha mengelabui
Raja Daud dengan alasan membayar nazar. Ia mengutarakan niatnya kepada
Daud, "Izinkanlah aku pergi supaya di Hebron aku bayar nazarku, yang
telah kuikrarkan kepada Tuhan" (2 Sam. 15:7). Niat yang baik, bukan? Dan
raja pun memandang baik tanpa mengetahui maksud jahat di balik niat
itu. Untunglah kelicikan Absalom tercium oleh para pengikut Raja Daud
sehingga rencana buruknya dapat dicegah dan digagalkan.
Bila ambisi tidak benar dan hati sudah gelap, segala cara akan
dihalalkan untuk mencapai keinginan. Absalom bahkan berusaha mencuri
hati Allah dengan alasan hendak beribadah kepada Tuhan (ay. 8).
Kedengarannya sangat rohani, namun sesungguhnya ia hanya memperalat
ibadah dan mencoba mengelabui Tuhan.
Apa motivasi kita beribadah kepada Tuhan? Tidak sedikit orang
berusaha tampak setia dalam beribadah untuk ?mencuri? hati Tuhan. Mereka
berpikir dengan cara itu mereka bisa mengambil hati Tuhan dan akan
menerima berkat-Nya. Kita semestinya setia karena mensyukuri
kebaikan-Nya, bukan karena mengejar berkat-Nya.